Skip to main content

Pendiri Studio MAPPA, Masao Maruyama Memperingatkan Keadaan Industri Anime

Masao Maruyama, pendiri studio MAPPA dan sebelumnya pernah bekerja di studio Madhouse. 


Pendiri studio MAPPA yang sebelumnya pernah bekerja di studio animasi MADHOUSE, Masao Maruyama menjelaskan atau memiliki beberapa komentar pesimis tentang keadaan industri anime Jepang dalam sebuah wawancara dengan AFP di minggu lalu. 

Pria berusia 81 tahun itu memperingatkan bahwa industri animasi Jepang akan kalah dari China karena komersialisme yang menghambat kreativitas.

"Di Jepang, orang tidak lagi terlatih dalam animasi. Satu-satunya alasan China belum cukup mengejar Jepang adalah karena banyaknya pembatasan yang dikenakan pada kebebasan berekspresi di sana". 

"Jika lebih banyak kebebasan dilepaskan, Jepang akan diambil alih dalam waktu singkat". Jelas Masao Maruyama. 


Beberapa anime dari studio MADHOUSE seperti NANA, Trigun dan masih banyak lagi. 


Dia memperingatkan bahwa industri ini lebih peduli dengan menghasilkan iterasi (pengulangan) tanpa henti dari genre yang disukai banyak orang daripada melatih generasi bakat animasi berikutnya yang merusak dalam jangka panjang.

Dalam wawancara tersebut, Maruyama juga mengomentari hubungannya dengan Osamu Tezuka yang merupakan julukan Dewa Manga. 

Baca juga : Anime Oshi no Ko Posting Film Dokumenter Produksi Episode Pertama di Kanal YouTube Resmi



Poster manga Pluto yang akan diadaptasi ke versi anime


Di tahun 2023 ini, Maruyama memproduksi serial animasi manga Pluto yang dijadwalkan akan streaming di Netflix tahun ini. 

Manga Pluto merupakan bergenre drama seinen karya dari Naoki Urasawa dan produser dari Takashi Nagasaki yang membayangkan kembali dunia yang digambarkan dalam manga Astro Boy karya Osamu Tezuka. 

Maruyama menggambarkan dirinya sebagai "pewaris paling otentik dari DNA Tezuka", akan tetapi Ia merasa kurang perhatian terhadap anggaran dan pandangan gila kerja yang "egois". 

Maruyama juga berkomentar bahwa seperti Tezuka, "Saya selalu gagal, mengatakan sesuatu yang sama sekali berbeda dari apa yang saya katakan sehari sebelumnya". 

Namun demikian, Maruyama-san berkomentar bahwa menantang diri sendiri dengan proyek-proyek baru sering kali berarti bertentangan dengan diri sendiri di masa lalu. 

Dia berkata bahwa dia berniat untuk masih tetap aktif di industri anime selama pikiran dan tubuhnya memungkinkan.

Baca juga : Yabai.. !! Skor Oshi no Ko di MyAnimeList Mengalami Penurunan, ternyata Ini Penyebabnya


Beberapa anime dari studio MAPPA seperti Kakegurui, Dororo, Banana Fish dan lain-lain. 


Di sisi lain, Maruyama bercanda bahwa dia tidak memiliki keahlian khusus untuk dirinya sendiri, melainkan yang hanya dia lakukan yaitu "memasak dan membersihkan toilet". 

Selain itu, Ia menganggap dirinya sebagai seseorang yang tidak mengarahkan para direktur, tetapi hanya mengikuti mereka dan bakat mereka. 

Dia juga seorang "masokis" yang dibuktikan dengan nama ketiga studionya seperti Madhouse, MAPPA dan M2 semuanya dimulai dengan huruf "M."

"Intinya di dunia animasi, ini tentu semakin menantang, menyakitkan dan menyiksa proyek ini, tetapi membuat saya termotivasi." kata Maruyama. 

Diketahui Masao Maruyama terlibat dalam pendirian studio animasi MADHOUSE pada tahun 1972. Sejak saat itu, dia telah membina talenta seperti Tetsuro ArakiAtsuko Ishizuka dan mendiang Satoshi Kon. 

Diantara anime yang pernah Masao Maruyama produksi adalah Unico, Ninja Scroll, Card Captor Sakura, Monster, Death NoteThe Girl Who Leapt Through Time,  Paprika, Redline dan Supernatural the Animation. 

Sebelumnya Masao Maruyama telah meninggalkan studio MADHOUSE pada tahun 2011 untuk membentuk studio MAPPA, kemudian Ia mengundurkan diri sebagai CEO pada bulan April 2016 dan mendirikan Studio M2 barunya di tahun yang sama.


Baca juga : Anime Mobile Suit Gundam: The Witch from Mercury Season 2 Adakan Program Khusus pada Tanggal 14 Mei 2023 


Untuk topik hari ini sekian dulu, terima kasih sudah berkunjung dan membaca serta jangan lupa kunjung lagi. 

Posting Komentar

0 Komentar